Tuesday, January 18, 2011
Monday, January 17, 2011
Gaya Belajar Siswa
Mengetahui gaya belajar siswa membantu guru untuk dapat mendekati semua atau hampir semua murid hanya dengan menyampaikan informasi dengan gaya yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan gaya belajar siswa. Gaya belajar siswa (individu) atau personal learning style adalah preferensi modal belajar yg paling dominan dan selaras dengan buku manual otak seseorang. Dari berbagai teori tipe belajar, pendekatan yang paling sering dipakai adalah pembagian berdasarkan 3 gaya belajar, yaitu gaya belajar visual, auditorial dan kinestetikal. Gaya belajar visual lebih dominan menggunakan indera penglihatan dalam belajar, baik informasi berupa gambar atau berupa tulisan. Gaya belajar Auditorial dominan menggunakan indra pendengaran, yaitu berupa bunyi, suara, musik atau pembacaan lisan. Gaya belajar kinestetikal lebih dominan belajar dengan praktik langsung, atau melalui pergerakan atau kekuatan perasaan
1. Tipe Belajar Visual
Tipe belajar visual adalah tipe belajar yang cenderung menerima informasi paling baik dan efektif dengan memakai indra penglihatan (visual). Ciri-cirinya adalah :
Umum :
1) Suka membaca apa saja
2) Mampu membaca dengan cepat
3) Lebih suka membaca daripada dibacakan
4) Suka membuat coret-coretan saat beripikir, mencatat dan menelepon
5) Lebih cenderung menyukai lukisan daripada music
Fisik dan Penampilan :
1) Punya keinginan untuk selalu tampil rapi
2) Cenderung menggunakan pernapasan dada
3) Bola mata lebih sering bergerak-gerak ke atas saat berpikir
Cara Bicara :
1) Tutur bicaranya cepat
2) Nada suaranya cenderung tinggi
3) Tahu apa yang mau dikatakan tetapi kadang-kadang susah menemukan kata-kata yang cocok
Tips dan Strategi Pembelajaran Visual :
1) Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
2) Gunakan warna untuk menggaris-bawahi hal-hal penting.
3) Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
4) Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
5) Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
2. Tipe Belajar Auditorial
Tipe belajar auditorial atau aural learner adalah tipe belajar yang cenderung menerima informasi paling baik dan efektif dengan memakai indra pendengaran (audio). Ciri-cirinya adalah :
Umum :
Umum :
1) Suka mendengarkan music
2) Lebih suka menelepon atau berbicara langsung di telepon daripada kirim sms atau email
3) Sering berbicara sendiri saat belajar atau berpikir
4) Suka menggumam saat membaca
5) Mudah terganggu dengan suara lain saat belajar/bekerja
Fisik dan Penampilan :
1) Cenderung menggunakan pernapasan diafragma
2) Bola mata cenderung bergerak-gerak ke tengah (kiri dan kanan) saat berpikir.
Cara Bicara :
1) Tempo bicaranya sedang
2) Tutur bicaranya berirama
3) Intonasi suaranya sedang
Tips dan Strategi bagi Pembelajar Auditorial
1) Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
2) Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
3) Gunakan musik atau nada-nada tertentu untuk mengajarkan anak.
4) Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
5) Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
3. Tipe Belajar Kinestetikal
Tipe belajar Kinestetikal atau tactile learner atau physycal learner adalah tipe belajar yang cenderung menerima informasi paling baik dan efektif dengan melibatkan gerakan tubuh, pengalaman gerak tubuh, atau perasaan. Ciri-cirinya adalah :
Umum :
Umum :
1) Tidak betah duduk di kursi lama-lama
2) Selalu berpindah-pindah tempat saat belajar
3) Lebih suka trial & error jika mencoba sesuatu alat yang baru
4) Suka berolahraga atau aktivitas fisik lainnya
5) Pandai meniru mimik muka atau gerakan orang lain
Fisik dan Penampilan :
1) Berbicara sambil menggerak-gerakkan tangan atau badan
2) Penampilannya cenderung kurang rapi
3) Biasanya suka memakai baju yang santai
4) Cenderung menggunakan pernapasan perut
Cara Bicara:
1) Tempo bicaranya lambat
2) intonasi suaranya berat
Tips dan Strategi bagi Pembelajar Kinestetikal
1) Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam.
2) Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
3) Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
4) Gunakan warna terang untuk menghilite hal-hal penting dalam bacaan.
5) Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik.
Subscribe to:
Posts (Atom)